Monday, November 29, 2010

Warnet Vs Broadband


WARNET APAKAH AKAN BERNASIB SAMA DENGAN WARTEL?
Dalam banyak hal dalam dunia ini memang selalu saja adanya persaingan yang mana pada saat awal mulanya "tidak diperhitungkan" para pesaing yang kelihatan masih sangat jauh perkembangannya. Sebagai contoh tahun 90 an begitu terasa menguntungkan ketika membuka usaha wartel, semua orang membuka wartel dan wartel pun menjadi primadona.... tersenyum dengan tidak memperhitungkan adanya phonecell (telepon genggam), yang harga awalnya memang serasa tidak mungkin terjangkau, dan tidak mungkin "menyaingi" wartel kala itu. Apa mau dikata, banjirnya HP dan semakin banyaknya "produk" sehingga membuat harga "jatuh", demikian pula dengan "SIM/kartu perdana" dari berbagai provider tidak lagi bisa "jual mahal" karena pada saat yang sama muncul pula penyedia layanan telepon selular,....secara hukum ekonomi semakin banyak penawaran harga menjadi cenderung turun. Nah wartel yang awalnya menjadi primadona dalam bisnis pertelekomunikasian menjadi, terjerembab, dengan "kekagetan" yang belum sempat disadari,.... kian lama orang yang mendatangi wartelmakin jarang, mau tidak mau hampir semua wartel yang pada awalnya(sangat besarpun) gulung tikar. Karena orang sudah memegang alat komunikasi masing-masing, dengan fasilitas, kemudahan dan keleluasaan yang sangat terjamin. Bila ingin menelepon tinggal pencet angka-angka HP nya, tidak perlu lagi malam-malam pergi ke wartel, yang kadang jaraknya jauh,...
Kalau membicarakan warnet sekarang ini (terutama di kota-kota besar) saya melihat kecenderungan yang sama dengan wartel di dekade kemarin (tahun 2000 an), yang menyebabkan adalah dengan bermunculan dengan sangat gencarnya (tahun 2006,...) modem-modem broadband, yang "menjadi saingan berat" warnet karena produk modem sangat beragam dan harganya yang sangat terjangkau (ketika keluar pertama kali berkisar harganya 1,2 juta dan sekarang sudah ada yang harganya kurang dari 300 ribu rupiah), demikian juga dengan penyedia (provider) layanan mobile broadband yang bermunculan seperti cendawan dimusim hujan, sangat banyak ragamnya dan sangat murah harganya (walaupun sementara ini "jangkauan layanan" nya belum merata kekuatannya), tetapi dengan adanya harga modem dan layanan broadband yang sangat murah ini, menurut saya akan menjadi "ancaman" terhadap warnet, terutama dikota-kota besar, didukung lagi oleh semakin terjangkaunya harga komputer personal (notebook/netbook yang bisa dimiliki oleh tiap rumah), yang memungkinkan semakin "malas" nya orang pergi ke warnet kalau hanya sekedar browsing atau membuka emailnya, karena berinternetan di rumah jauh lebih leluasa dalam hal waktu dan keleluasaan lainnya, seperti tidak perlu membeli makanan karena sudah ada makanan/snack dirumah. Akan tetapi bila "game online yang berspesifikasi BERAT" masih menjadi TREN maka warnet akan selalu eksis, dengan catatan warnet bisa memuaskan para penggunanya dengan spesifikasi komputer yang bisa optimal dalam menjalankan GAME ONLINE YANG BERAT tadi. Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa banyak orang yang gemar main game dibanding NETTER (pengguna internet) yang tidak menyukai game ? Ini menjadi faktor lain yang sangat rumit, tetapi saya masih yakin bisnis warnet masih bisa eksis lima tahun mendatang (didaerah perkotaan), dengan catatan tidak ada HOT-SPOT yang jangkauanya luas dan harganya bisa menyaingi warnet, bila itu terjadi, saya tidak bisa memberi gambaran betapa "suram" nasib warnet seperti wartel yang "diganti" handphone jaman tahun 2000 an lalu. Diperkotaan memang komputer sudah menjadi barang biasa, dengan infrastruktur sistim telekomunikasi wireless yang sudah sangat bagus menjadikan kemudahan-kemudahan mengakses internet dari rumah NETTER masing-masing (dengan menggunakan modem broadband). Pertama keluar provider mematok harga (biasanya langganan perbuulan pascabayar atau prabayar) sekitar 3 tahun lalu sekitar 400-500 ribuan untuk kartu perdana broadband, dengan bulanan antara 100-300 ribuan,....coba sekarang sudah sangat murah, modem ada yang berharga 300 ribuan dengan kartu broadband 25 ribu perbulan,...sungguh sangat terjangkau. Ini saingan nyata bagi para pengusaha warnet, tidak ada maksud saya untuk menakut-nakuti para pengusaha warnet, tetap jalankan usaha anda dengan solusi yang kreatif. Bisa dibuat paket-paket yang membuat netter tidak "lari" ke broadband.





KELEMAHAN BROADBAND HANYA SEMENTARA WAKTU

Kelemahan broadband saat ini adalah adanya KUOTA yang menurut saya sangat terbatas dan membatasi bagi para pengguna internet yang GEMAR DOWNLOAD. Ini salah satu senjata bagi para pengusaha warnet, kesetabilan dan speed warnet seharusnya lebih baik dari wireless broadband. Tetapi memang jaman tidak bisa dibendung,... sepinya warnet memang salah satunya karena terjangkaunya internet pribadi dengan modem broadband tadi. Salah satu solusi untuk mempertahankan jangka waktu "tersisih" maka mau tidak mau mencari tempat yang masih kondusif untuk warnet, saat ini dan "mudah-mudahan" 5-10 tahun mendatang adalah didaerah/pinggiran kota yang layanan broadband nya tidak memadai atau malah belum terjangkau. Dan akselerasi perkembangan broadband akan menambah "pendek" keperkasaan warnet dalam "menampung" para netter dan gamer online. Bila jangkauan layanannya diperluas dan harganya diturunkan kembali, tidak menutup kemungkinan nasib warnet setali tiga uang dengan wartel. Dan kenyataan ini adalah sudah menjadi hukum alam, betapa teknologi demikian cepat berevolusi, bermetamorfosis menjadi sesuatu yang lebih praktis dan lebih cepat, ditunjang lebih nyaman dan leluasa. Tidak dipungkiri memakai internet dengan mobilebroadband lebih praktis, mobile dan nyaman,...sekarang masih bisa "ditangkis" warnet karena kelabilan sinyal, dan sempitnya jaringan dan harganya yang relatif lebih mahal dibanding dengan warnet (untuk internetan dirumah diperlukan modem broadband, PC/notebook yang harganya tidak murah),....berharap durasi akselerasi broadband menjadi lama, rasa-rasanya tidak bisa dipaksakan supaya lebih lama. Gunakan aji mumpung bagi para pengusaha warnet sebelum si broadband menjelma sebagai fenomena HANDPHONE diera wartel. Semoga menjadi pemikiran para pembuat software game untuk memuluskan eksistensi warnet dengan disediakan game yang tidak bisa dilakukan di mobile broadband, seperti spesifikasi yang besar dengan bandwidth yang tertentu,... semua menjadi sebuah harap-harap cemas, karena seperti yang saya katakan tadi bahwa teknologi selalu berevolusi dan bermetamorfosis menjadi yang lebih baik bagi manusia. Dan kelegowoan para pengusaha warnet untuk membuat terobosan baru, dan pemikiran itu mari kita pikirkan bersama. Kelemahan yang sementara ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pengusaha warnet, optimis dan selalu kreatif adalah sebuah keniscayaan, karena kita tidak tahu kejadian dimasa depan, belum tentu nasib warnet sama dengan nasib wartel dimasa lalu.



Dan dalam jangka waktu yang lama juga broadband akan dikalahkan oleh speed fiber optik, dan itu masih lama, atau perlu dipikirkan warnet menggunakan layanan fiber optik ? Biaya akan sangat mahal untuk saat ini, tetapi untuk masa datang pasti akan murah. Ini kabar baik, jadi masih ada peluang eksisnya warnet,...walaupun dengan perhitungan ekonomi yang semakin rumit.
Semua posting ini hanya pendapat saya sebagai praktisi dan user dari broadband dan juga pelanggan warnet.
Terima kasih.

FREE PAID TO CLICK ONLINE

PAID TO CLICK WEBSITE According to Wikipedia ( link ) Paid to click is an online business model that draws online traffic from peopl...